senyuman bidadari
rina tasya annisa
Seorang gadis yang sedang bersedih hati. Ia hanya tinggal sendiri setelah orangtuanya meninggalkan dia di pantiasuhan yang bernama anugerah di daerah bogor. Ia sering di panggil tasya dengan teman-temannya.sudah 2 hari ini dia tinggal di pantiasuhan. hatinya sangat kesal dan dendam kepada kedua orangtuanya yang tidak bertanggung jawab itu.
“ayo tasya..nak kamu jangan merengut gitu pasti banyak alasan tertentu orangtuamu meninggalkan mu dipanti asuhan ini” ibu lisia pengasuh panti asuhan anugerah menghibur tasya.
Sambil berbalik menghadap bu lisia tasya menangis “hiks hiks ibuu tasya sedih sebel kesel sama mamah.. sekarang kok mamah sama papah tasya ninggalin tasya dipanti ini.”
Ibu lisia memeluk tasya dan mengelus-ngelus punggung tasya “sudaah tasya.. disini kamu tidak hanya sendirian banyak teman-teman kamu yang bahkan tidak bertemu papah dan mamahnya sejak lahir”
Tasya diam dan dia akhirnya tahu banyak yang lebih menderita dari pada dia.
“heem.. ia bu sekarang tasya sudah tidak ingin bersedih lagi tapi ada satu syarat”
“ia tasya apa syarat mu itu?”
“tasya ingin melihat mamah dan papah tasya menjenguk tasya di hari ulang tahun tasya yang ke9 di panti asuhan ini”
“tapi kamu harus berjanji sama ibu kamu tidak boleh bersedih dan menyendiri lagi.”
“iya bu insya allah kalo tasya inget hehe” sambil tersenyum tasya menghelah nafas
“nahh gitu dong tasya janji ya…yaudah yuk kita makan siang!!”
Tasya mengangguk
Tasya dan bu lisia langsung menuju ke dalam ruang makan dipanti asuhan itu
“winaaaaa kamu jangan rebut ayam aku dongg”
“ahhh aldi mah ini tuh juga ayam aku kitakan bersaudara.kalo bersaudara itu semuanya jadi milik bersama”
“hmm emang ya win? Yaudah deh buat kamu aja”
Wina dan aldi sedang memperebutkan ayam goreng yang seharusnya menjadi milik aldi. Tapi wina juga mau lagi makan ayam miik aldi. Karena kepolosan aldi,aldi memberikan ayamnya kepada wina.
Ibu lisia yang mendengar perdepatan wina dan aldi langsung menasihati wina “winaa kita disini emang bersaudara tapi alangkah baiknya jika ayam goreng itu milik aldi untuk aldi saja.. lagi pula kamu kan sudah memakan ayam goreng mu sendiri.kita disini juga tidak boleh mengambil hak orang lain”
“iya ibu. Sekarang wina ngerti. Tapi kalo bagi dua boleh ga bu?”
“hahahaha” anak-anak pada ketawa melihat tingkah laku wina yang sangat hobby makan.
“kamu Tanya aja ke aldi nya kalo kata aldi boleh ya sudah”
“boleh ga di?” kata wina dengan mengedipkan mata sebelah seperti memohon “ yaudah win kita bagi 2 aja” “sip deh di makasih yaa”
Tasya jadi ketawa sendiri melihat tingkah laku temannya itu. Walau tasya di sini baru 2 hari tapi suasana disini sudah seperti keluarga sendiri.
“tasya tasya sini..” caca mengajak tasya untuk makan siang di dekat caca
“iaa” tasya menjawab singkat.
Setelah makan siang tibalah saat yang di tunggu-tunggu anak panti asuhan disini yaitu waktu bebas. mereka boleh tidur,bermain,baca buku,ngobrol,bahkan nonton tv di depan ruang kamar tidur mereka.
“caa… sini deh” tasya yang sedang tak tahu mau mengerjakan apa memanggil caca.
“kenapa sya.. kamu mendingan ikutan aku aja main karet sama temen-temen”
“aku ga bisa main karet caa”
“udah ga papa jadi anak bawang juga ga papa”
“oke deh caca.. tapi nanti ajarin yaa”
“sippp”
Duk srett..
‘kena tuh karetnya.. giliran kita nih” kata mila kepada teman-teman nya
Sekarang wina, gina dan mini jaga. Mila,caca dan juga tasya pun maju memainkan permainan karetnya.
Duk duk duk..
Permainan karet pun di menangi oleh kelompok amel,walau tasya kena karet mulu.
“gina,mini,tasya,mila,wina.. kita main sepak bola bareng anak cowo yukk”
“ayoayo”
Semuanya pun bermain bersama dengan anak cowo.. tapi jelas saja caca, gina,mini,tasya,mila,wina dan tasya kalah melawan teman-teman cowonya.
Hari pun silih berganti sampai pada saatnya tasya berulangtahun ke-9
Tasya senang sekali hari ini, karena hri ini adalah hari ulang tahun dan tasya akan di jenguk oleh kedua orangtuanya.
Pagi-pagi tasya sudah bangun. Lalu tasya langsung sholat shubuh dan berdoa agar hari ini tasya bertemu dengan mamah dan papahnya.
Krek* tasya membuka pintu dan menghampiri bu lisia yang sedang menyiapkan masakan pagi.
“bu lisiaa… inget hari ini hari apa?” tasya berkata kepada bu lisia dengan hati yang senang
“tauu dongg kamu hari ini ulangtahunkan tasya.. nahh ini ibu juga sedang meyiapkan syukuran buat ulang tahun kamu”
“bu lisia tasya gak mau syukuran atau apapun tasya hanya mau bertemu dengan ayah dan mamah tasya.. ibu kan udah janji sama tasya..”
Gelegar* hati ibu lisia kaget mendengar apa yang dikatakan tasya. Memang bu lisia sudah janji untuk mempertemukan tasya dengan orang tuanya. Tapi tasya tak pernah bisa tahu mengapa ia harus tinggal disini.
Saat syukuran ulang tahun tasya, tasya hanya terdiam dan tak ingin seorangpun mengucapkan uangtahun kepada tasya. Karena tasya ingin yang pertama kali mengucapkan selmat ulangtahun ke tasya adalah mamah dan papah tasya.
Saat pemotongan kue ulangtahun tasya langsung belari meninggalkan ruangan dimana diadakan ulangtahun tasya. Tasya terus berlari sampai ada di depan gerbang panti asuhan yang jauh dari tempat rumah pantiasuhan itu. Disana tasya berdiri menunggu ada dua orang yang sangat tasya sayangi datang padanya. Sore pun tiba semua yang ada di pantiasuhan itu mencari tasya sampai pada saatnya wina,caca,gina,mila,mini,aldi,sayful,guntur,rohman,akbar menemukan tasya sedang mengobrol dengan tukang kebun di depan gerbang panti suhan itu.
Akbar : “tasyaa… kamu gak papa kan?”
Wina: “syaa ayo ke rumah lagi. Ibu lisia ingin ngomong sesuatu sama kamu”
Caca,gina,mila,mini,aldi,dan anak-anak yang lainnya semua pada menghibur tasya. Mereka sudah pada tau apa yang sedang di alamin oleh tasya itu.. mereka dulu juga ada yang seperti tasya.
“iaaa temen temen tasya pingin disini dulu sampe orangtua tasya kesini”
“jangan tasyaa ada sesuatu yang penting yang kamu harus tau” caca berkata pada tasya dengan sekuat tenaga agar tasya ingin mengerti.
“iya semuanya tasya ikut deh ke rumah panti…. Makasih yaa kalian udah mau datang ke tasya..”
“iaaa kamu jangan sedih gitu dongg sya yaaa” kata sayful
Di perjalanan tasya diceritakan banyak hal tentang kisah teman-teman tasya dipantiasuhan itu ternyata juga ada yang lebih parah daripada tasya, contohnya si sayful sejak lahir ia ditinggal di depan pantiasuhan dan tak ada selembar kertas pun yang tertinggal dari orangtuanya nama sayful juga diberikan dari kakak pantiasuhan yang sekarang sudah pada sukses setelah diangkat menjadi anak tapi sayful malah bersyukur bisa dititipin di tempat pantiasuhan ini karena bisa belajar banyak mungkin jika tidak dititipkan di pantiasuhan anugerah ini sayful sudah menjadi gelandangan yang luntang-lantung.
Gina: “sya.. ada satu pesan dari kami..”
Tasya: “apaan si gina? Jangan ngelucu deh!!”
Gina: “gini sya… apapun yang terjadi sama kamu, kamu jangan sedih soalnya kita disini akan selalu menyanyangi kamu”
Tasya: “hahaha apaan si kamu gin..”
Walau tasya ketawa kaya gitu tapi pesan itu akan selalu tasya inget.
Didepan rumah panti asuhan itu ada satu mobil yng sudah lama ia tak melihat. “bukannya itu mobilnya papah..” tasya kaget, ia langsung berlari menuju mobil itu..
“tapi kok ga ada papah sama mamah si…” kata tasya bingung.
“tasyaa… sini nak… ada yang mau diomongin sama kamu..” bu lisia memanggil tasya dari depan pintu masuk panti asuhan.
“ada apa bu?” dari sini tasya melihat gelagat-gelagat aneh..
“tasya ibu sudah berjanji sama tasya akan mempertemukan papah dan mamah kamu di ulangtahun kamu yang ke 9 tahun ini kan?”
“ia bu? Terus kenapa?”
Tasya langsung melihat sekelilingnya dan di ruang tamu tasya melihat ada satu keluarga yang sedang duduk di di ruang tamu. Dan saat tasya memperhatikan lagi… ada seorang ibu di keluarga itu yang memiliki senyum yang sama dengan mamah tasya.
“mamaahh….” Tasya lalu memanggil mamahnya menyangka itu adalah mamah kandungnya.
Ibu yang dikira adalah mamah tasya langsung menghampiri tasya.
“tasya… ibu bukan mamah mu tapi ibu akan menjadi mamahmu mulai saat ini” ibu itu tersenyum dan memandangi tasya.
“mamah… aku kangen banget sama mamah.. kenapa baru sekarang mamah jemput tasya.. terus papah mana mah? Yang disamping mamah tadi siapa?” tasya masih tetep ngenyel bahwa itu adalah mamahnya.
Teman-teman tasya mengintip kejadian itu. Mereka pada berdoa agar tasya tidak benar-benar dikembalikan pada ibu itu.
“syaa.. dengerin dulu penjelasan ibu lisia ya nak”
Tasya langsung terdiam.
“sebulan yang lalu ada satu keluarga yang habis jalan-jalan disekitar daerah panti. Pada waktu itu ada satu mobil yang besar menabrak mobil itu dan dua orang di mobil itu dibawa ke rumahsakit. Dan ternyata di mobil itu ada anak kecil yang pingsan anak kecil itu lalu di titipkan kesini. Setalah dua hari di rawat rumah sakit dua orang itu ga bisa ditolong akhirnya mereka bersama pergi meninggalkan kita semua dan anak itu akan diasuh oleh kembaran sang ibu anak itu”
Tasya langsung mengerti semua penjelasan dari ibu lisia. Ia tahu bahwa kedua orangtuanya telah tiada dan sebentar lagi ia akan diambil oleh seorang ibu yang senyumnya mirip seperti ibunya itu.
“syaa.. kamu udah ngerti semua.. maavin ibu yah ibu baru bilang sekarang sama kamu. Dan ibu gak bisa mempertemukan kamu dengan orang-orang yang kamu sayangin. Tapi ibu sudah berusaha untuk kamu berjumpa dengan ibu kamu. Sekarang tinggal kamu yang pilih kamu ingin bersama ibu ini atau bersama kami?”
“ibu… tasya udah ikhlas dengan semua yang sudah tasya alamin itu semua berkat ibu dan anak-anak panti. Sekarang tasya ingin tante tasya yang kata ibu adalah kembaran ibu tasya itu ngobrol dengan tasya selama satu hari ini sebelum pulang”
Temen-temen tasya pada mengelilingi tasya, mereka kagum pada tasya padahal dulu tasya adalah anak yang manja yang mereka tahu saat pertama kali dipanti ini tasya hanya menangis dan bersedih.
“tasyaaaa…… aku kagum sama kamu sya.” Caca yang pertama kali memeluk tasya dengan tangisan dan senyuman.
“tasyaa sekarang kamu harus jadi lebih baik lagi habis kamu mengetahui semua ini sya..” akbar ikut-ikut menasihati tasya.
“syaaa kamu beruntung banget bisa nemuin ibu baru lagi hehe” sayful malah ikut sedih sekaligus gembira.
“tasyaaaaaaaaaa kami semua sayang sama tasya….” Kata gina dan temanteman yang lain yang melihat keteguhan hati tasya.
“temen-temen tasya ga bakal ngelupain kalian.. kalian udah ngajarin banyak pelajaran buat hidup tasya dan bikin tasya tegar dengan cerita-cerita kalian”
Prokprokprok* ibu lisia bertepuk tangan dengan senyum bangga ternyata semua ilmu yang sudah diajarkan pada anak-anak asuhnya membuat mereka menjdi lebih hebat.
Sebelum pulang tasya mengobrol sebentar dengan tante tasya. Ternyata karena tante tasya itu kembar dengan mamah tasya semua dari tante tasya mirip dengan tasya yang membuat kerinduan tasya pada mamahnya terpenuhi. Hanya satu yang kurang papah tasya tapi tasya yakin om setya akan jadi papah tasya yang menyanyangi tasya.
“semuanya tasya pulang dulu yaaaaaaa…. Tasya akan balik lagi ke rumah panti ini jika tasya merindukan ibu dan temen-temen semua”
“iaaaaaaaaa tasyaaaaaaaaa…. Sampai jumpaaa… bener loh yaa…” kata caca mengakhiri pertemuan mereka dip anti ini
“iyaaaaaaaaaaa pasti”
Ibu lisia tertawa dan tersenyum, ibu lisia telah berhasil merubah tasya menjadi anak yang teguh.
Tasya langsung menutup jendela dan berkata kepada papah dan mamah barunya itu..
“pahh mah… hari ini tasya banyak melihat senyuman bidadari di panti dan juga ada di senyum papah dan mamah. Pasti papah dan mamah yang ada disurga seneng melihat tasya disini”
“hahahhaha ia tasya… tapi senyum bidadari yang paling manis itu Cuma ada dikamu” kata papah baru tasya.
“kami bangga bisa mempunyai anak seperti kamu sya” mamah tasya tersenyum lagi. Lagi-lagi disenyuman mamah baru tasya ( kembaran mamah asli tasya) itu terlihat senyum asli mamah tasya yang seperti senyuman bidadari yang bisa membuat tasya menjadi merasa nyaman dan inget tetap berada di samping mamah barunya itu.
-The end-